Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, akan mengajukan Rancangan Undang-Undang mengenai larangan memakai jilbab pada parlemen Mei mendatang. Juru bicara Luc Chatel, Rabu (21/4), mengatakan, Sarkozy akhirnya memutuskan terus maju untuk mengesahkan larangan pemakaian jilbab dan semacamnya di tempat umum.
Ini merupakan langkah politis pertama yang diambil Sarkozy mengenai larangan tersebut meski berulang kali dia menegaskan bahwa pakaian seperti burka, niqab, dan jilbab mengekang perempuan dan tidak bisa diterima di Prancis, negara dengan pemerintahan sekuler.
Sarkozy menekankan bahwa segala sesuatu harus dilakukan tanpa membuat seseorang merasa terstigma. Menurut Sarkozy, pakaian tertutup perempuan muslim tidak menimbulkan persoalan agama, tetapi mengancam martabat perempuan.
Prancis merupakan kediaman populasi muslim terbesar di Eropa barat. Hanya sedikit sekali perempuan Prancis muslim yang mengenakan kerudung yang menutupi seluruh wajah, tetapi isu pencekalan ini diperdebatkan karena terkait dengan identitas nasional, hak umat beragama di masyarakat sekuler Prancis, dan integrasi penduduk imigran Prancis (VIVAnews).
source : tvOne
Label: islami read
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar